Hati Kecil Berkata

00.26

Sesaat aku membayang, duduk termangu menopang dagu yang berat untuk setia tegak menatap. Sungguh, kala itu rasanya tak ada sehelai belaian nafas yang menyentuh hangat. Terbayang sebuah cinta hangat yang dulu pernah singgah beberapa waktu. Jika ku hitung, tak selama aku meniup asap kerinduan itu. Ku rindukan itu sebagai teman setia yang rela menemani malamku tanpa lilin. Tak lama ku duduk, lalu berdiri bersandar pilar besar. Benar - benar sulit menjaga kepala ini memandang lurus ke depan. Aku bisa katakan, kala itu aku ragu akan kedatangannya lagi. Tapi dewa dewa angin seakan memberiku jawaban indah sebagai akhir keraguanku. Aku mendapat sebuah kasih tulus tanpa harap sebuah pamrih. Kasih tulus itu membuat sebuah rangkaian kuat antara aku dan dia sahabatku. Tak peduli sebesar apa badai. Tak pandang sekencang apa angin. Semuanya termakan sinar bunga kasih yang tak pernah berhenti memancarkan berkas berkas cahayanya.

Percayalah kelopak mawar pun kalah indah dan wangi.
Rangkailah sebuah cinta, dan cinta itu akan selamanya menjadi cinta yang tak akan terganti

You Might Also Like

0 komentar