Dari Hati

Segelas TEH tentang Cinta

11.56




Sesekali hujan datang meramaikan kesunyian hidupku. Membawa butiran - butiran dingin pada jendela kecil kamarku.
Aku menyambut hangat sapaan dingin sang hujan. Aku gerakkan jemari - jemariku melarutkan lima seratus butiran pemanis juga setetes madu dalam gelas teh hangatku.
Aku mengangkat gelas hangat itu lalu menempelkan sejenak pada pipiku yang terasa dingin. 'Hhh' ku hela nafasku merasakan hangat yang langsung menancap dalam lengan dan hatiku. Kau tahu? Hangat sekali..
Bagaikan tersentuh oleh cinta yang telah lama kurindukan. Menghangatkan nafasku yang dari tadi merasakan sepi dan dingin.

Jika aku berkhayal, aku yakin khayalanku akan sampai pada sebuah ruangan yang entah di mana, penuh dengan kehangatan cinta yang pasti membuatku cepat larut dalam hangatnya.

Aku berjalan membawa segelas teh itu pada atas meja kamarku. Ku lihat jelas air yang memenuhi gelas itu sangat damai. Diam... Setia bersemayam tanpa suatu kegorehan. Aku iri dengannya.. kali ini aku bayangkan hidup di tengah air. Ramah dan sangat bersahaja, walaupun aku hanya seorang diri tapi aku yakin air itu akan membawaku lelap dalam kedamaiannya. Sedikit ombak kecil yang membuatku berayun, bagaikan kedamaian dalam cinta yang lama sudah aku nantikan. Membuatku tak kuasa untuk hanya membuka sedikit kelopak mataku, sungguh damai.

Aku mulai penasaran dengan cita dan rasa dari segelas teh yang dari tadi bersemayam dalam gelas kacaku. Tidakkah mereka bosan hanya tinggal di situ, menunggu, tak mengerti sampai kapan...

Tanganku menggait sendok kecil yang mungil, menyendok sedikit air yang menggoda uapannya. Aku dekatkan lidahku mencoba menggapai setetes rasa. Aku telan dan sungguh hampir aku tidak bisa berkata - kata. Rasanya begitu manis dan menggugah hati. Bila kau ingin tahu rasanya, akan aku ceritakan.

Setetes itu bagaikan satu tahun kebahagiaan cintamu, sungguh indah tak ada celah. Sungguh menggoda tak ada cacat. Begitu menggugah hati hingga aku ingin terus mencobanya. Dan sampai aku tak sadar ternyata segelas tehku hanya tinggal sebuah mimpi yang pergi tanpa pamit..

Aku baru sadar bahwa baru saja kau terbangun dari mimpi ku yang sangat nyaman. Ku lihat sebuah gelas kaca yang kosong tanpa pesona apapun bertengger di atas meja tak bergerak. Sungguh mimpi yang benar - benar ingin aku nikmati. Segelas TEH tentang cintaku, segelas TEH yang aku rindukan sebagai cinta yang ku rindukan...

Dari Hati

Sekilas Tentang Mimpi

18.06

Angan - angan...
Bayangan yang samar - samar...
Jalan mengikuti jalannya langkahku...

Menggantung...
Terasa membebani...
Seolah memaksaku untuk menggapainya...

Tinggi...
Bahkan sangat tinggi...
Mungkin seribu jengkal lebih tinggi dari bintang...

Terang...
Terlihat menyilaukan...
Cahayanya seperti 10000 juta kali lipat dari matahari...

Aku acungkan jariku,,
Itu adalah aku..
Aku seorang dewasa, yang berhasil mengalahkan bintang...
Aku seorang berharga bertengger nyaman di samping tuhan...
Aku suatu saat nanti yang akan lebih indah dari goresan pelangi...
Suatu saat nanti...
Itu adalah aku...