Senjaku Terlelap...

16.50

Tiap senja kini bukan lagi awan yang merona, tapi hanya hujan bersama angin yang membawa kabur debu - debu di depan jendela kamarku.


Musim hujan sudah datang lagi, aku harus menahan keinginanku untuk melihat jingga di ujung jendelaku. Setidaknya untuk enam bulan ke depan. Sampai jumpa lagi, april tahun depan, aku tak akan lelah menunggumu...

Langit yang merona...

Aku harap senjaku beristirahat dengan lelap dibalik helai hujan. Aku harap Tuhan akan menjagamu dibalik gemuruh badai. Aku harap enam bulan waktu yang indah dan menyenangkan untukku dan untuk senja di balik sana. Biarkan saja, hujan ini turun hingga lelah nanti, kemudian senja akan mengambil alih lagi langit bersama garis - garis senja yang berbinar.

Hingga nanti waktu datang, jangan gerakkan sedikit kelopakmu untuk terbangun, berbaringlah di bawah selimut tebal yang hangat. Simpan ronamu, hingga april tahun depan, aku harap aku masih di sini dan membangunkanmu. 

Aku harap, kita bertemu lagi, mengantarkan burung - burung pada sarangnya, memanggil bulan dan venus untuk hadir di malam yang legam.

You Might Also Like

0 komentar