a memo

21.24

Di mana lagi aku dapat bersembunyi dari seberkas rasa yang dari dulu memang tak pernah lekang. Walaupun tidak lagi ada mimpi yang ku coba rangkai untuk menggapainya, tapi tak juga lekas membuat hatiku menyerah membuangnya. Tak juga...


Raut indah malam yang telah larut bersama sedikit resah, aku tak menemukan lelah untuk kemudian menyerah. Bukan tak pernah ku coba, tapi bagaimanapun itu, semua hanya menjadi sia. Ternyata aku masih ingin mengingatmu, di antara hujan yang tengah turun, mungkin salah satunya adalah bias wajahmu.

Sudah lama, kan?

Biasanya kita bertemu lewat pesan singkat yang membuatku hanya senyum-senyum saja...




You Might Also Like

0 komentar