Pemimpi
19.53Menjadi pemimpi itu indah, berangan dan merangkai dahan menuju kesempurnaan, kalau Tuhan mengizinkan.
Aku ingat, dahan yang telah aku rangkai tinggi, tak bisa ku biarkan hanya menjadi angan tanpa tuan. Aku yang punya.
Aku pindai sendiri kemungkinan terjal dan curamnya jalan di depan, kadang tepat kutemukan, kadang sudah terperosok baru aku sadar. Sedikit lecet tak apa, mimpiku penuh dan gigihku tak cukup rapuh untuk hancur sekali jatuh…
Sedikit lecet kemudan sembuh, sebentar sembuh kemudian jatuh, tapi masih tak apa…
Sampai rapuh tekadku, ku siap beribu perekat dan matras penyelamat, agar jika pecah bisa ku rangkai kembali, agar jika jatuh tak pecah berkeping.
Menjadi pemimpi, sejauh ini, masih indah…
Aku simpan setiap bencana agar bisa menjadi rencana.
Tak mudah aku mundur, akan aku tempuh jalan walau berpiuh dan berliku
Kalau Tuhan mengizinkan…
Dahan mimpi tertinggi, aku yang punya.
0 komentar