Dari Hati

Alunan Angin Malam

01.13

Ramah nian hembusan malam
Melekat erat dengan langit
Dingin, menggugah denyut nadi
Mengajak hatiku berdansa laksana ballerina dalam cermin

Tak pernah ku bosan belaian dewa angin
Sehelai tiupan nafas dewi malam
Menyentuh lembut
Membelai halus jiwa

Sejuk bagai embun pagi
Mengusir gerah dalam diri
Sungguh sempurna desahannya

Oh, malam...
Bawalah selalu angin dalam detikmu
Bawalah nyawa bumi ini
Dalam melodi indah
Alunan sang angin malam

Dari Hati

Rindukan Seorang Teman

00.56

Rasanya bahagia jika ingat, aku memiliki teman untuk 'sharing'. Aku harap kawanku masih menyediakan hatinya untuk merasakan semuanya yang aku bagi.
Kau tahu kawan? Mungkin curahan ini tak penting untuk dibagi tapi aku tak sanggup menyimpannya sendiri.
Ketika aku merasakan ini aku berfikir tak seorangpun kuizinkan mengetahuinya. Tapi aku rasa berbagi adalah hal yang indah.
Seharusnya, aku tak memikirkan ini. Tapi, hal ini selalu muncul saat aku diam.
Aku menginginkan kehadiran teman sekarang. Aku ingin berbagi...
Teman yang selalu datang dan meluangkan hatinya untuk merasakan apa yang kurasakan, tapi sepertinya ia tak akan hadir kembali. Karena ia tlah tak ada lagi di dekatku lagi.
Kesepian yang selalu hadir bahkan menjamur di hatiku.
Aku rindu senyuman teman, aku rindu candaan teman, aku rindu curhatan teman, aku rindu teman...

I Miss You Friend,

.aku tak tahu kapan lagi aku bisa bertemu lagi.

Dari Hati

Hati Kecil Berkata

00.26

Sesaat aku membayang, duduk termangu menopang dagu yang berat untuk setia tegak menatap. Sungguh, kala itu rasanya tak ada sehelai belaian nafas yang menyentuh hangat. Terbayang sebuah cinta hangat yang dulu pernah singgah beberapa waktu. Jika ku hitung, tak selama aku meniup asap kerinduan itu. Ku rindukan itu sebagai teman setia yang rela menemani malamku tanpa lilin. Tak lama ku duduk, lalu berdiri bersandar pilar besar. Benar - benar sulit menjaga kepala ini memandang lurus ke depan. Aku bisa katakan, kala itu aku ragu akan kedatangannya lagi. Tapi dewa dewa angin seakan memberiku jawaban indah sebagai akhir keraguanku. Aku mendapat sebuah kasih tulus tanpa harap sebuah pamrih. Kasih tulus itu membuat sebuah rangkaian kuat antara aku dan dia sahabatku. Tak peduli sebesar apa badai. Tak pandang sekencang apa angin. Semuanya termakan sinar bunga kasih yang tak pernah berhenti memancarkan berkas berkas cahayanya.

Percayalah kelopak mawar pun kalah indah dan wangi.
Rangkailah sebuah cinta, dan cinta itu akan selamanya menjadi cinta yang tak akan terganti