Bagaimana Dia?

18.29

Sedih yang sulit ku temukan ujungnya. Iya, aku sungguh tak berpikir tentang perpisahan ini, yang tentu jelas akan membuatku semakin jauh dengan dirinya. Sejak lama, aku simpan perasaan ini, tanpa sedikit sinyal adanya balasan darinya. Lama aku menjaga perasaan ini, dan hingga kini tak pun sedikit dia mengerti apa yang sebenarnya aku pikirkan ketika matanya bertemu dengan mataku. Sungguh, waktu membuatku semakin sulit untuk menjauh darinya.
Aku menangis tak berarti, ketika aku mengerti inilah mungkin kesempatan terakhir untuk bertatap hangat dengannya. Dengannya yang selama ini mungkin tak pernah menyangka, separuh hatiku ada untuknya. Aku sungguh ingin berteriak dalam dalam di dasar hatiku, KENAPA AKU HARUS MELANGKAH DAN JAUH DARINYA

Dia, dia, dia, dia, dia yang sungguh aku kagumi dari awal aku melihat matanya. Aku kagum dengan dirinya yang sungguh tidak istimewa. Aku kagum dengan dirinya yang sungguh tak lah bisa aku harapkan balasannya. Dan sekarang, tak akan ada lagi hariku dengan pandangannya, tak lagi ada senyumnya, sungguh tertutup sudah cerita ku dengannya,,
Biarlah aku menangis, menangis untuk menghapusnya sekuat hatiku menghilangkan dirinya dari dalam hatiku yang terdalam.

You Might Also Like

0 komentar