-Short Sharing-

20.52


Untuk kesekian kalinya aku merasa sepi di bawah remang bulan yang mengembang. Aku rasa kabut lorong ini terlalu tebal untukku sebrangi. Rinduku sudah tak bisa ku sampaikan padanya. Kian hari, aku kian merasa sedih akan hatiku. Aku sudah tak lagi membawa asaku terbang tinggi untuk mendapat senyum manisnya, hatiku sudah tak sanggup membawa lari harapan padanya. Mungkin memang semua hanya akan berakhir dalam lubang kenistaan.
Aku tak pernah mengindahkan adanya wanita cantik mengikutinya. Aku tak pernah peduli tentang bagaimana dirinya manis pada wanita cantik itu, tapi entah mengapa jarak selalu menaungi perasaan yakinku padanya. Aku sudah tak bisa lagi menanamkan segala asaku padanya. 

Sudah berkali aku menjerit dalam kebisuan lelapku. Aku membantai malam, mencerca bulan, bahkan memaki bintang yang tak pernah sampaikan lagi rinduku padanya. 
Aku hanya ingin rinduku tak pupus di tengah perjalanannya. Aku tak apa, jika dirinya tak balas rinduku, aku tak apa ketika dirinya tak anggap rinduku dalam benaknya. Bahkan aku tak apa, jika dirinya membuang rinduku.
Semua karena aku tak pernah mengharap balas darinya....

You Might Also Like

0 komentar