Setelah hujan, setelah badai
Kembali cerah, kembali bersinar
Aku tak sebaik mereka
Tak sempurna
Tapi harapan tak pernah ada batasan
Aku membenci, kemudian mencintai...
Aku mencela, kemudian memuji...
Seperti itukah hidup?
Aku bahagia, dan terkadang aku bersedih
Semua datang dalam satu ikatan
Senang dan sedih dalan satu ikatan
Cinta dan benci dalam satu satuan
Celaan dan pujian dalam satu rangkaian
Bukankah begitu adil hidup ini?
Tak perlu memikirkan mau makan apa besok,
Tak perlu berburuk sangka pada awan awan yang menggumpal hitam
Karena ada lapar pasti nanti ada kenyang,
Karena ada hujan pasti nanti ada pelangi
Hanya tinggal mengendalikan dinamika yang Tuhan berikan
Langit,
bersama putih, terangkai indah di tempat tak terjangkau
sebelum hujan, setelah matahari, tetap biru
Kerlingannya manis, semanis kicauan burung di bawahnya
Langit biru,
Di tepi pasir pantai, terlukis tak terhingga cantiknya
Selalu riang, bersama bintang
Aku takut, lama kelamaan aku akan tertelan oleh ambisiku sendiri
Aku takut, jika nanti ambisiku sendiri yang akan mengambil kemudi hidupku
Tak semudah meniup lilin yang menyala, ambisi itu bisa jadi seperti debu, selalu ada walau tak pernah terlihat
Bahkan sekarang aku sedang dibuat bingung oleh ambisiku sendiri
Terlalu banyak
Terlalu tinggi
Itulah aku, ambisinya jauh lebih besar dibandingkan kemampuannya
Dia yang senyumnya tak pernah rapuh tapi selalu merapuhkan jalanku. Segenap pandangan yakinnya yang justru membuatku semakin tersesak di garisku. Telah lama, dia susuri kerikil - kerikil di bawah redupnya biru yang membentang. Bahkan jauh lebih lama dari aku yang baru saja mengerti apa itu debu.
Entah...
Aku selalu saja membantah...
Aku tak pernah ingin menyadari bahwa dia yang selalu menggenggam erat pagar - pagar jalanan itu ternyata terlampau jauh menyentuh hatiku. Aku tak pernah ingin mengakui bahwa dia yang selalu berjalan dalam bisu ternyata bisa begitu dalam menyusuri setiap lapang - lapang hatiku.
Dia, yang hanya diam dalam kedipan matanya. Selalu saja bisa menangkap derai - derai sepi yang aku rasakan.