Aku panggil senja itu jingga yang merona.
Entah mengapa aku suka mendengarnya, tapi kata kata itu seolah meninggalkan beribu jejak tentang mega - mega yang hilang di kala malam. Aku rindu kehangatan bersama angin - angin yang pulang mencari kawannya, atau bahkan manisnya kicau sayu burung - burung yang menyarang. Sebagai ilalang yang diam, mungkin riang bersama sajak - sajak bulan yang merindu.