Dari Hati

Aku dan Hujan

18.39

Setiap waktu, setiap hujan menghampiri ku selalu ada kisah sebuah jejak yang membekas dalam jiwa. Entah mengapa, hujan sungguh spesial dan begitu istimewa di hatiku. Entah apa, yang membuat kehadiran hujan begitu mendalam terhadap diriku.

Setiap goresan hujan, setiap nafasku, aku merasa hidupku ada dan benar begitu berarti. Setiap hentakan hujan, setiap langkahku, aku yakin akan kelangsungan hidupku, suatu saat aku akan menjadi matahari yang mengalahkanmu hujan..
Aku akan membuatmu tunduk dan takut akan kehadiranku, aku akan membuatmu tak akan lagi menghujani hariku...

Setiap sentuhan hujan, setiap aku menatap, aku bisa menemukan keyakinan yang begitu kuat bahwa aku akan menjadi bintang paling indah, aku akan menjadi bintang paling bersinar di atas sana, bintang paling tegar dan tak akan pernah lagi menangis lemah.

Setiap butiran hujan, setiap aku mengizinkan hatiku untuk menangis, aku percaya suatu saat nanti seorang aku adalah seorang luarbiasa dengan segala keterbatasanku...
Setiap belaian hujan, setiap aku mengedipkan mata, aku merasakan atas semua getaran - getaran kehidupan, kesuksesan, bahkan kematian itu dekat denganku...

Kini hujan seperti menjadi latar belakang aku melangkah, Hujan datang di situlah aku menyadari seg
alanya. Hujan yang hanya sebuah butiran, hujan yang hanya goresan...

Hujan yang hanya seberkas
kisah jejakku..

Dari Hati

Rindu

14.18

Dingin menerpa
Meremukkan kebahagiaan jiwa
Angin menggugah hatiku
Membawaku jauh ke dalam kerinduan

Bintang dilangit melukiskan wajahmu
Menegaskan 'aku rindukan dirimu'




Dari Hati

Bayanganmu

19.16

Waktu terus membawamu jauh dariku
Bayanganmupun hanya tersisa satu jengkal
Tapi kenangan tentang dirimu masih terus sepanjang jalan

Seandainya, kau dapat merasakan...
Betapa rindunya hatiku terhadap kehadiranmu

Seandainya, aku dapat terbang dan membawamu kembali..
Semuanya pasti tak akan seperti ini..

Tapi semuanya, hanya 'seandainya'
Bukan sesungguhnya..

Aku tak dapat menyembunyikan semuanya..
Semua sudah terbuka dan tak dapat lagi aku kunci..

-maafkan aku hatiku..-

Dari Hati

Alunan Angin Malam

01.13

Ramah nian hembusan malam
Melekat erat dengan langit
Dingin, menggugah denyut nadi
Mengajak hatiku berdansa laksana ballerina dalam cermin

Tak pernah ku bosan belaian dewa angin
Sehelai tiupan nafas dewi malam
Menyentuh lembut
Membelai halus jiwa

Sejuk bagai embun pagi
Mengusir gerah dalam diri
Sungguh sempurna desahannya

Oh, malam...
Bawalah selalu angin dalam detikmu
Bawalah nyawa bumi ini
Dalam melodi indah
Alunan sang angin malam

Dari Hati

Rindukan Seorang Teman

00.56

Rasanya bahagia jika ingat, aku memiliki teman untuk 'sharing'. Aku harap kawanku masih menyediakan hatinya untuk merasakan semuanya yang aku bagi.
Kau tahu kawan? Mungkin curahan ini tak penting untuk dibagi tapi aku tak sanggup menyimpannya sendiri.
Ketika aku merasakan ini aku berfikir tak seorangpun kuizinkan mengetahuinya. Tapi aku rasa berbagi adalah hal yang indah.
Seharusnya, aku tak memikirkan ini. Tapi, hal ini selalu muncul saat aku diam.
Aku menginginkan kehadiran teman sekarang. Aku ingin berbagi...
Teman yang selalu datang dan meluangkan hatinya untuk merasakan apa yang kurasakan, tapi sepertinya ia tak akan hadir kembali. Karena ia tlah tak ada lagi di dekatku lagi.
Kesepian yang selalu hadir bahkan menjamur di hatiku.
Aku rindu senyuman teman, aku rindu candaan teman, aku rindu curhatan teman, aku rindu teman...

I Miss You Friend,

.aku tak tahu kapan lagi aku bisa bertemu lagi.

Dari Hati

Hati Kecil Berkata

00.26

Sesaat aku membayang, duduk termangu menopang dagu yang berat untuk setia tegak menatap. Sungguh, kala itu rasanya tak ada sehelai belaian nafas yang menyentuh hangat. Terbayang sebuah cinta hangat yang dulu pernah singgah beberapa waktu. Jika ku hitung, tak selama aku meniup asap kerinduan itu. Ku rindukan itu sebagai teman setia yang rela menemani malamku tanpa lilin. Tak lama ku duduk, lalu berdiri bersandar pilar besar. Benar - benar sulit menjaga kepala ini memandang lurus ke depan. Aku bisa katakan, kala itu aku ragu akan kedatangannya lagi. Tapi dewa dewa angin seakan memberiku jawaban indah sebagai akhir keraguanku. Aku mendapat sebuah kasih tulus tanpa harap sebuah pamrih. Kasih tulus itu membuat sebuah rangkaian kuat antara aku dan dia sahabatku. Tak peduli sebesar apa badai. Tak pandang sekencang apa angin. Semuanya termakan sinar bunga kasih yang tak pernah berhenti memancarkan berkas berkas cahayanya.

Percayalah kelopak mawar pun kalah indah dan wangi.
Rangkailah sebuah cinta, dan cinta itu akan selamanya menjadi cinta yang tak akan terganti

Dari Hati

Malam

20.03

Malam Hampa yang ku lewati
Tanpa Bulan juga Tanpa Bintang
Kanan Kiri ku pandang
Tak Jua kutemukan kehidupan

Malam………
Sepi sedang menemaniku
Gelap setia menjadi atapku
Sedih trus menyelimutiku

Malam…….
Apa yang Harus Ku lakukan
Berjalan ku susuri ombak laut
Berlari ku kejar hujan
Tak Jua kutemukan Jalan
Tak Tahu ku Tak Tahu…
Kemanakah ku harus berjalan

Malam…..
Jadilah petunjukku
Jadilah temanku
Sampai Semua kan berakhir

Dari Hati

Pagi Ini

10.12

Pagi ini....
Cahaya Mentari masuk menyentuh kulitku
Membangunkanku yang terlelap dalam mimpi
Mimpi indah yang membawaku sampai ke pagi ini

Pagi ini....
Embun hinggap di jendela kamarku
Bagai ingin melihatku yang tertidur
Tidur pulas tanpa gangguan

Pagi ini....
Sepi terasa di sekitarku
Tak seorangpun yang aku temukan dalam kamarku
Hanya aku dan banyanganku

Dari Hati

Bayangan Bintang

15.42

Malam hangat beratap lautan bintang
Tergores pena ghaib tak bernyawa
Tertiup nafas panas dari darahku
Lilin masih terpaku dalam desiran laut malam
Tak bergoyak sejengkalpun

Hanya bayang severkas cahaya
Berkedip-kedip bermain mata
Bernyanyi bagai laksana dewi
Menari bersama hempasan ombak
Bayangan intang
Menusuk dalam tubuhku
Dalam malam sepi

Dari Hati

Waktu yang Tak Berujung

08.06

Selalu ku dengar detikan waktu
Kala ku lahir di dunia ini
Hingga akuwh duduk di bawah langit biru
Tak pernah kurasakan waktu berhenti

Aku tahu...
Waktu takkan Berhenti
dan Waktu juga tak miliki ujung
Sampai kapan waktu itu kan terus berjalan

Hingga kini ku pandang
Gunung tinggi dan gemerlap cahaya bintang
Mereka pasti kan mati
Sampai kini ku lihat
Jarum waktu yang tak hentinya berdetik
Mengikuti detak denyut nadiku

Ku tak tahu
Apakah Waktu kan berakhir
Mungking waktu bagiku akan berakhir
Tapi dimana ujung waktu itu