22.51

Selamat malam...

Ternyata telah lagi berganti tahun, mudah saja 365 hari yang penuh rindu itu berlalu lalang. Sudah hari ke delapan belas di tahun dua ribu enam belas yang berarti akan menandakan bahwa hampir enam tahun wahai sang manis kesayangan tuhan telah berada jauh tak dalam pandanganku, mendekati juga hari ulang tahunmu yang ke dua puluh tahun.

dua puluh tahun?

Kau mungkin sudah tampan seperti bagaimana biasanya manusia tumbuh. Dua puluh tahun itu waktu yang luar biasa, tak inginkah kau berkunjung? Sebentar saja, aku ingin, walaupun sedikit saja mendengar kita bercengkerama. Aku menyimpan banyak sekali cerita untuk mu, untuk mu mendengarnya sedikit saja. Aku juga sudah tumbuh dan beranjak hampir menjadi dewasa. 

Aku sedang berjalan di jalan sepetak yang aku ingin kau sesekali memegangi payung yang biasanya aku pegang sendiri. Aku sedang berjalan di atas tanah yang terkadang membuatku sesak dan aku ingin kau sesekali menjengukku, biar hilang sesak di dada. 

Wajah jinggaku, 
bolehkah aku mengganti panggilanmu menjadi wajah jinggaku? Itu terlihat cerah dan bahagia. 
Ilalang itu mulai sombong, sekarang seringkali juga kumbang tak menyemangati mega untuk tetap menjingga di senja. Waktu sela senjaku sebelum petang menjadi membosankan, jujur saja, akupun telah lama tak menyaksikan matahari berjalan ke peraduannya, Aku tertidur dan tiba-tiba hari telah berganti begitu saja. Karena aku lelah dan bersedih, aku mungkin pengecut karena mencoba lari dari suara dentingan jam yang seharusnya aku mengamatinya. Tapi aku terlalu takut, aku telah berkali-kali mencoba untuk keluar dari jalan yang menyesakkan ini, tapi akupun tak tahu harus berjalan ke arah mana lagi...

Aku memang tak tahu malu kan?
Aku terus berkeluh kesah, padahal aku tahu, kau mungkin sedang mendaki pegunungan dingin penuh batu atau sarang serigala. Kau juga mungkin sedang kesulitan dan telah berkali-kali menyeka air matamu. Pasti kau sedang berusaha, karena kau telah datang jauh ke tempatmu berada sekarang, jauh di ujung sana yang aku tak mampu menerkanya. 

Selamat berjuang juga, wajah jinggaku yang aku harap tetap berbahagia. Karena kau adalah pria manis yang aku ingat selalu... 


You Might Also Like

0 komentar