Terkadang angin membuatku iri pada debu...
Debu itu terbang kepadamu lalu kau menyentuhnya...
Aku iri pada debu yang kian mudah memelukmu, menari dalam genggamanmu, rasakan rindu itu terbang terbawa sayupnya angin yang menerpa...
Mengapa kau begitu dekat dengan debu? Lalu denganku tidak...
Langkah ini selalu beserta rindu...
Aku tak suka bahwa aku rindu padamu...
Aku tak suka bahwa kau membuatku rindu...
Padi padi itu hanya diam, padahal biasannya menari riang...
Angin juga membisu, padahal biasanya merengek jika tak disapa...
Siang ini matahari bersama sinarnya, memancarkan hangat tapi hanya sedikit membuatku berkeringat...
Aku banyak herannya hari ini...
Tak seperti biasanya padang itu sunyi tanpa kupu kupu dan juga kumbang merah...
Aku resah jika mereka tiba - tiba menghilang...
Bagaimana jika semuanya akan benar - benar menghilang?
Entahlah, semua pikiranku hanya untuk keresahan dan ketakutan...
Hujan, apakah kau mau dengarkan do'aku pada Allah di sana? Hujan, aku selalu minta pada-Nya untuk menyederhanakan aku. Aku mungkin sudah terlalu lelah melihat mimpi - mimpi itu mengejarku.
Tuhan, aku ingin menjadi seseorang yang sederhan, seseorang yang selalu bisa menyadari semua kenikmatan-Mu. Tuhan, aku ingin menjadi sederhana, seperti abu yang ringan tertiup angin, begitu sederhana. Seperti suara tangis jangkrik dalam sunyi malam, begitu sederhana.
Tuhan, sederhanakan aku...
Malam...
Yang tak pernah lupa akan rindu
Rindu itu seperti hatiku,,
Adakah yang mengerti bagaimana hatiku?
Ada, dia...
Terlampau lepas dia pernah rekam hatiku...
Tanyakan saja padanya,,
Tentang rindu yang dia bawa lari...
Entah ke mana, entah di mana...
Aku ini sederhana, tapi tak begitu dengan hatiku yang tak sesederhana semut jalan di atas benang. Terlalu banyak hujan yang tajam, asap yang perih, dan embun yang dingin. Terlalu berduri, berjaring, dan berliku. Entah seperti apa tampaknya, tapi itu yang lebih aku rasa.
Saat datang rintik hujan bersama setiap bayang yang pernah terlupakan
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah kumencoba tuk sembunyi, namun senyummu tetap mengikuti
Tidak ada kelembutan yang hangat selain hujan di luar sana...
Rintiknya memelukku bersama dingin...
Dalam titik yang runtuh, membawa pesan rindu untuknya...
Tidak ada sahabat setia selain hujan di luar sana...
Menemaniku duduk dibalik jendela...
Membuatku tersenyum melihat celah rintiknya...
Kala dendangnya meracau bersama guntur...
Aku risau pelangi tak datang...
Tapi tak ada janji yang terhapus dalam tangisnya...
Ringai dalam detik sehabis hujan...
Berburu melingkar di atas sana...
Tak ada bahagia selain pelangi kiriman hujan di luar sana...
Biasnya mengantar ceria...
Tak ada cerita selain kisah hujan di luar sana...
Ribuan karangnya yang pecah,
Ribuan tangis yang resah,
Ribuan mawar yang merekah,
Dalam rayuan hujan di luar sana...
Aku hanya memiliki dua tangan yang mungkin tak akan bisa memeluknya erat. Tak seperti gurita yang mungkin akan sangat erat mendekapnya dan bahkan tak akan membiarkannya terlepas. Tapi memang aku tak mungkin menjadi gurita, gurita yang akan membuatnya terus lekat. Dan aku mengerti sekarang, mengapa dirinya tak pernah dekat denganku. Bukan karena aku bukan gurita yang memiliki banyak lengan untuk mendekapnya. Tapi karena aku memang tak pernah bisa untuk terus membiarkannya berada dekat denganku.
Aku lupa atau mungkin sudah melupakan, atau memang aku tak pernah berniat memberitahunya. Setiap matanya berhadap denganku, lalu tubuhku akan kaku. Setiap dirinya menghampiriku, lalu aku menjadi bisu. Dan setiap senyumnya sampai pada hatiku, lalu aku akan merasa terbawa terbang.
Apakah aku sudah memberitahunya tentang itu?
Setiap malam memberi salam, aku berharap dirinya yang akan menemani dalam mimpiku. Apakah aku sudah memberitahunya?
Mungkin belum, atau bahkan tak akan pernah memberitahunya. Mungkin suatu saat nanti ketika lenganku sudah sekuat delapan lengan gurita untuk mendekapnya. Mungkin nanti, ketika bidadarinya sudah tak cantik lagi.
Entah apa yang aku barusan katakan. Tapi aku hanya seperti bayi yang mengemis gula - gula. Ah!
Sudahlah, kalau memang bidadari itu akan selamanya bersamanya, aku lebih ingin melupakannya. Melupakannya dan menemunkan seseorang sepertinya, mungkin.
That you found a girl and you're married now I heard that your dreams came true
Guess she gave you things I didn't give to you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,"
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known how bittersweet this would taste?